Monday, April 29, 2013

BNI Siapkan Lokasi Industri Seluas 1000 Hektar Untuk Para Pebisnis Jepang


BNI Siapkan Lokasi Industri Seluas 1000 Hektar Untuk Para Pebisnis Jepang

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan sebuah kawasan industri khusus atau Industrial Estate sengan luas hingga 1.000 hektar di Karawang, Jawa Barat. Kawasan industri ini disiapkan untuk para pebisnis Jepang yang ingin merelokasi usahanya ke Indonesia.
Demikian keterangan tertulis perseroan, yang diterima detikFinance, Minggu (24/2/2013)
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Osaka, Jepang, pertengahan pekan lalu berada di Osaka, Jepang saat mengundang para pemimpin bank-bank regional Jepang (JRB) dan nasabah pilihan bank-bank yang bekerjasama dengan BNI di Jepang dalam rangkaian acara Pembukaan Secara Resmi kantor Cabang BNI di Osaka.
Dalam kunjungannya ke Osaka ini, Gatot juga menyempatkan diri bertemu dengan Wakil Ketua Federasi Ekonomi Kansai Masayuki Matsushita di Osaka, Jumat (22/2/2013).
Industrial Estate yang disiapkan BNI ini memiliki berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh investor asal Jepang. Kawasan ini akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai akses ke pelabuhan laut, akses jalan menuju lokasi, dan ketersediaan tenaga kerja.
BNI juga berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk menyediakan pusat layanan terpadu untuk menampung proposal investasi dari pengusaha-pengusaha Jepang ini.
Menurut Gatot, potensi investasi dan penciptaan kerja dari investor Jepang ini cukup menjanjikan karena setidaknya ada 1.000 nasabah JRB yang sangat berminat merelokasi bisnis mereka ke Indonesia. Atas dasar itu, BNI telah menyiapkan sebuah unit khusus, yaitu disebut Japan Desk, yang dapat melayani niat relokasi bisnis mereka sekaligus membantu pengurusan perizinan investasinya di Indonesia.
“Model pengembangan bisnis yang diterapkan Japan Desk ini akan kami gunakan juga untuk wilayah lain, termasuk di Timur Tengah,” kata Gatot.
Dengan adanya Japan Desk ini, BNI melaju cepat dalam meningkatkan hubungan bisnisnya di Jepang, sehingga hingga saat ini sudah ada 46 JRB yang telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan BNI, disamping kerja sama dengan JBIC (Japan Bank for International Corporation). BNI menilai keinginan 1.000 pengusaha Jepang untuk merelokasi bisnisnya ke Indonesia perlu dijembatani agar benar-benar tereralisasi.
Gatot menuturkan pihaknya berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB tersebut merelokasi usahanya ke Indonesia, baik pemberian kredit rupiah; mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia; kondisi iklim investasi di Indonesia; hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia. BNI menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia.
“Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, dan sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini,” tutur Gatot.
Menurut Gatot, potensi pembiayaan kepada pengusaha Jepang cukup besar, sehingga perseroan akan menggarap secara serius bisnis ini. Dalam hal ini, BNI akan membidik pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Jepang yang menjadi supplier perusahaan-perusahaan besar.

No comments:

Post a Comment