Wednesday, July 24, 2013

Aplikasi Bisnis Favorit Pengguna BlackBerry

BlackBerry merupakan salah satu produsen smartphone atau telepon pintar yang terkemuka di dunia. BlackBerry juga masih menjadi pilihan favorit di banyak negara terutama Indonesia, walaupun saat ini BlackBerry harus mengakui bahwa penjualannya di seluruh dunia jauh tertinggal dengan dua rival utama yaitu Apple dan Android. Meskipun demikian, BlackBerry masih tetap dikenal sebagai pemain besar dalam bisnis ponsel pintar. Tentu saja sangat banyak keuntungan yang didapat bila Anda menggunakan telepon pintar. Apalagi sekarang terdapat versi keluaran terbaru BlackBerry Z10 yang menawarkan berbagai fitur dan aplikasi yang lebih banyak lagi dibandingkan dengan BlackBerry sebelumnya dan  juga harga Blackberry Z10 tidak terlalu beda jauh dibandingkan dengan smartphone keluaran terbaru lainnya.

Telepon pintar atau smartphone dapat menunjang kesibukkan Anda setiap hari baik dalam bisnis Anda, urusan personal, dunia pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya. Telepon pintar dapat membantu kita dalam banyak hal karena beragam aplikasi menarik yang ditawarkan untuk mempermudah aktivitas dan hubungan sosial si pengguna. Android adalah salah satu sistem operasi yang diklaim merupakan sistem operasi yang paling banyak menawarkan aplikasi kepada penggunanya, bahkan kebanyakan dari aplikasi Android adalah gratis. Bagaimana dengan Apple? Apple dianggap sebagai produk telepon pintar yang cukup eksklusif, sebagian aplikasi yang ditawarkan ke pengguna pun adalah aplikasi berbayar.

Lalu bagaimana dengan BlackBerry? BlackBerry memiliki pusat aplikasi yang diberi nama BlackBerry App World. Bila dibandingkan dengan jumlah aplikasi yang ditawarkan oleh Android, maka jumlah aplikasi BlackBerry jelas tertinggal jauh. Namun demikian, BlackBerry masih memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dipilih oleh calon pengguna telepon pintar.

Salah satu jagoan versi BlackBerry terbaru yaitu BlackBerry Z10 adalah dalam bidang bisnis dan komunikasi. Aplikasi favorit yang menjadi primadona BlackBerry tak lain adalah aplikasi BlackBerry Messenger atau BBM. Aplikasi ini menjadi daya tarik utama BlackBerry karena merupakan aplikasi komunikasi gratis pertama kali di dunia.



Dalam segi aplikasi komunikasi, BBM memang sangat popular. Namun seiring berjalannya waktu, banyak muncul aplikasi sejenis yang juga gratis dan tersedia untuk semua sistem operasi termasuk Apple dan Android. Lalu bagaimana dengan aplikasi bisnis untuk BlackBerry? Kebanyakan pengguna BlackBerry adalah orang bisnis, ibaratnya BlackBerry menjadi pilihan bagi kaum pebisnis. Memang kenyataan ini lambat laun memudar dengan munculnya beragam aplikasi bisnis menarik yang ditawarkan oleh sistem operasi lain. Namun BlackBerry yang tahun lalu mengeluarkan versi terbaru dari sistem operasi mereka, mengklaim bahwa saat ini tersedia lebih dari 70.000 aplikasi dan terus bertambah. Aplikasi bisnis tentu menjadi salah satu hal yang diutamakan dalam pengembangan aplikasi BlackBerry.

Lalu bagaimana dengan pengguna BlackBerry dari sistem operasi yang terdahulu? Banyak aplikasi bisnis BlackBerry yang menjadi favorit untuk versi BlackBerry OS 7 kebawah seperti The Viigo, The Mail, PeeKaWho, BlackBerry Google Mobile Updater, PoketMac, dan lain sebagainya.

The Viigo

The Viigo merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna BlackBerry mendapatkan informasi terkini tentang cuaca, penunjuk waktu unuk seluruh kawasan dunia, banking, email, newsfeeds, hingga resensi film. The Viigo jelas sangat membantu pelaku bisnis untuk mengetahui hal-hal penunjang yang mempengaruhi produktivitas dalam dunia bisnis.



PeeKa Who

PeeKaWho juga menjadi aplikasi primadona dari pelaku bisnis yang menggunakan BlackBerry. Selain dapat menginformasikan email, aplikasi ini juga dapat memilah mana data yang penting dan yang kurang penting sehingga membantu Anda dalam membuat skala prioritas.

BlackBerry Google Mobile Updater

Lain lagi dengan aplikasi kerjasama BlackBerry dan Google yang disebut dengan BlackBerry Google Mobile Updater. Seperti nama dari aplikasi itu sendiri, aplikasi ini menwarkan berbagai informasi terbaru bagi Anda. Selain mengetahui pesan baru di email Anda, catatan terbaru dari rekening keungan Anda, informasi cuaca, informasi hiburan, berbagi foto, juga Anda dapat mengetahui versi terbaru aplikasi yang harus Anda unduh. Banyak sekali aplikasi bisnis untuk BlackBerry yang menjadi pilihan utama dan memiliki fitur yang tidak mengecewakan. Bila Anda adalah salah satu pengguna BlackBerry dan ingin meningkatkan produktivitas Anda dalam berbisnis, maka aplikasi-aplikasi tersebut diatas layak untuk Anda jadikan pilihan.
Jika anda suka dengan artikel ini, silakan di klik suka (like) atau berikan komentar Anda di kotak komentar yang tersedia. Saya ucapan terima kasih atas kunjungan, kritik atau sarannya.
 

Sumber : Penulis: Nina Lia (http://ninokikira.wordpress.com/)

Monday, April 29, 2013

Tips Yang Baik Untuk Berinvestasi Ditahun 2013


Tips Yang Baik Untuk Berinvestasi Ditahun 2013

Investasi sedang maraknya di Indonesia saat ini. Tak hanya investasi sungguhan, bahkan investasi ‘bodong’ pun kian menyeruak.
Direktur Utama PT BNP Paribas Investment Partners Indonesia Vivian Secakusuma mengatakan, investor perlu waspada dan hati-hati dalam berinvestasi baik di pasar saham, reksa dana, maupun obligasi. Untuk mengantisipasi terjebak investasi bodong, Vivian mencoba memberikan tips agar aman berinvestasi.
Vivian menjelaskan, setiap individu memiliki tingkat risiko yang berbeda. Hal itu akan mempengaruhi produk investasi yang cocok untuk investor, seperti profil kebutuhan likuiditas, usia, toleransi atas risiko investasi, profil kebutuhan masa datang, karena profil risiko akan menentukan komposisi aset alokasi suatu portofolio investasi pada suatu periode tertentu.
“Itu perlu direview,” kata Vivian saat ditemui di kantornya, di Mayapada Tower, Jakarta, Senin (4/3/13).
Selain itu, investor juga jangan sampai tergiur dengan iming-iming bunga yang tinggi karena tidak ada investasi mana pun yang menjanjikan keuntungan 100%. Track record alias rekam jejak perusahaan juga perlu ditelusuri.
“Lihat profil perusahaan, jangan tergoda bunga tinggi, bunga ditentukan oleh likuiditas. Jadi baiknya pilih yang wajar,” ujarnya.
Setelah itu kita juga perlu melihat macam-macam instrumen investasi untuk mengetahui resiko dalam berinvestasi karena setiap investasi memiliki tingkat risiko berbeda-beda tergantung produk yang dipilih.
Investasi yang memiliki resiko paling kecil, yakni deposito. Deposito dianggap aman karena tidak terpengaruh dengan inflasi. Rata-rata bunga deposito berada di kisaran 6% per tahun.
“Deposito boleh dikatakan hampir tidak memiliki risiko karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar maksimal Rp 2 miliar, Semakin kecil likuiditas suatu bank maka bunga yang ditawarkan dalam deposito semakin besar dan sebaliknya,” terangnya.
Instrumen kedua yakni Obligasi. Investasi di instrumen ini memiliki dua pilihan yaitu obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah dinilai minim risiko gagal bayar (default) karena risiko likuiditas dari obligasi tersebut ditanggung pemerintah, sementara pemerintah tidak mungkin mengalami krisis atau bangkrut.
“Apalagi ekonomi Indonesia sedang bagus-bagusnya,” kata dia.
Sementara untuk obligasi korporasi, investor perlu tahu kondisi perusahaan penerbit surat utang dengan melihat peringkat obligasi yang diterbitkan.
“Perlu dilihat ratingnya dan likuiditasnya agar tidak terjadi gagal bayar,” katanya.
Untuk instrumen selanjutnya yaitu reksa dana. Investasi jenis ini dinilainya merupakan investasi jangka panjang, mengingat acuannya ada di pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Saran saya jika berinvestasi di reksa dana ada baiknya jika sudah mendapat untung, ambil keuntungannya saja. Jumlah pokok investasi jangan ditarik. Sebab pergerakan IHSG berfluktuatif. Jika indeks mulai naik lagi dan terus naik, ambil lagi,” ungkapnya.


Ternyata, 90% Transaksi BEI Masih Dilakukan Di Jakarta


Transaksi yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum merata. Sebanyak 90% masih dilakukan di Jakarta dan sisanya dari kota-kota lain di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Direktur Perdagangan dan Kepatuhan Anggota Bursa Samsul Hidayat saat acara Sosialisasi Pasar Modal Kamar Dagang dan Industri Indonesia, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
“Sebanyak 90% order dari Jakarta, dari 90% itu, 50% asing, 50% lokal,” katanya.
Sebanyak 10% sisanya terbagi menjadi dua, yaitu 5% dilakukan di kota-kota Pulau Jawa sedangkan 5% lainnya tersebar di seluruh Indonesia. Kondisi transaksi seperti ini menjadi rentan ketika kota Jakarta mengalami masalah.
Contohnya pada banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun ini, atau tepatnya hari pertama banjir pada Kamis 17 Januari 2012 lalu, nilai transaksi hanya mencapai Rp 3,892 triliun dengan volume 4,791 miliar lembar saham.
Beberapa trader yang berdomisili di Jakarta memulai perdagangan dengan telat gara-gara banjir yang mengepung ibukota. Sehingga banyak trader yang kehilangan momentum dan akhirnya membuat volume transaksi dan perdagangan sepi.
Sementara itu, tak terkait dari kondisi ini, dari sisi pertumbuhan, pasar modal Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Secara year to date, kata dia, pertumbuhannya masih di atas 8,97%, angka itu lebih baik dari Korea, Malaysia, Singapura, Hong Kong, USA, Shanghai, dan India.
“Dari sisi usaha ada prospek bisnis yang terbuka. Ini masih banyak yang belum digarap jadi peluang investasi di pasar modal masih terbuka,” tandasnya.


Mandiri Butuh Waktu Selama 100 Tahun Untuk Bisa Salip DBS Bank Ltd Singapura


Mandiri Butuh Waktu Selama 100 Tahun Untuk Bisa Salip DBS Bank Ltd Singapura

Bank Mandiri merupakan bank nasional yang memiliki aset terbesar di Indonesia. Namun untuk bisa menjadi bank besar atau paling tidak menyalip DBS Bank Ltd Singapura, Mandiri membutuhkan waktu selama 100 tahun.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan untuk menjadi bank besar atau paling tidak sekelas DBS, Mandiri butuh waktu sangat panjang.
“Saat ini aset Bank Mandiri tiap tahun tumbuh 15%, jika tumbuh secara organik, untuk dapat menyalip bank sekelas DBS, mandiri membutuhkan waktu 100 tahun untuk bisa menyalipnya,” ucap Sigit dalam RDPU dengan Komisi XI, Selasa (26/2/2013).
Dikatakan Sigit, untuk bisa mengecilkan jarak dengan DBS salah satu caranya adalah dengan menggabungkan Bank Mandiri dengan bank nasional lainnya.
“Mandiri dan BRI digabung, itu urutan Mandiri di ASEAN bisa dari urutan 8 naik jadi 6, untuk perkecil lagi setelah marger dengan BRI dimerger lagi dengan BNI, jadi jaraknya makin dekat, namun tentunya DBS juga terus tumbuh,” ujar Sigit.
Namun walaupun bank-bank nasional ini digabung, tentunya harus tidak merubah prinsip kehati-hatian. “Dimana prinsip yang harus dipenuhi bank itu harus aman, nyaman, bermanfaat dan kokoh,” tandasnya.
Namun, bukan berarti disini Perbanas mengusulkan agar bank-bank nasional tersebut digabung.
“Kita tidak mengusulkan agar bank nasional digabung, tetapi kita ingin agar kita itu mempunyai bank yang besar, maka kita tidak mau punya bank yang besar padahal kita negara yang besar,” tandasnya.


Indonesia Jadi Surga Penipuan Berkedok Investasi


Indonesia sepertinya jadi surga penipuan berkedok investasi. Seperti tidak pernah habisnya, kasus penipuan berkedok investasi muncul selisih berganti.
Satu kedok penipuan terungkap, penipuan yang lain dengan kemasan yang berbeda bermunculan. Dan yang lebih menakjubkan, korbannya berjimbun dengan nilai mencapai puluhan triliun rupiah. Penipuan berkedok investasi sepertinya tak pernah mati.
Lihat saja, setelah tawaran investasi di agrobisnis ataupun sistem koperasi yang lebih dulu berkembang dengan korban berjimbun mereda, kini kembali marak lagi tawaran investasi komoditas emas.
Modus operandi penipuan investasi ini sebenarnya hampir sama, yakni menawarkan imbalhasil yang tinggi, sehingga calon korbannya tergiur dan kemudian melupakan rasionalitas dalam investasi. Dana yang terkumpulpun pun sampai puluhan triliun. Sungguh dahsyat, meski sudah terulang berkali-kali terjadi, korbannya masih saja selalu banyak.
Yang teranyar, tawaran investasi emas dari Raihan Jewellery. Ini setelah nasabahnya melaporkan pengurus Raihan ke polisi lantaran bonus yang dijanjikan tak lagi menetes sejak Januari 2013. Selain itu, Raihan juga mangkir untuk membeli kembali emas dari investor.
Sejak beroperasi tahun 2010, Raihan Jewellery diperkirakan telah mengumpulkan dana masyarakat tak kurang dari Rp 13,2 triliun lewat penjualan 2,2 ton emas.
Belum lagi, dana yang dihimpun Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS). Nasabah GTIS yang menawarkan skema investasi emas syariah ini tengah resah setelah kabar santer mengatakan pendiri sekaligus Direktur Utama GTIS, Michael Ong, membawa kabur duit nasabah ke luar negeri.
Tak tanggung-tanggung, kabarnya dana nasabah yang dihimpun GTIS mencapai Rp 10 triliun. Keresahan nasabah mulai berdengung ketika mereka tidak bisa mencairkan invoice yang jatuh tempo sejak 25 Februari.
Namun, Dewan Penasehat dan Pengawas GTIS, Aziddin, membantah dana yang mereka kelola mencapai triliunan rupiah. “Dana nasabah miliaran rupiah, tidak sebesar yang dikabarkan,” katanya kepada Kontan.
Sebelumnya, Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) juga “sukses” menggalang dana besar dari investor. Perusahaan yang mengklaim memiliki pertambangan emas di Afrika dan Amerika Latin ini memiliki sekitar 40.000 nasabah dengan dana sekitar Rp 500 miliar. VGMC telah dilaporkan nasabahnya ke OJK karena tidak lagi mendapatkan dividen yang dijanjikan.
Yang tak kalah menghebohkan lagi adalah kasus Koperasi Langit Biru (KLB). Jumlah kerugian dari koperasi yang memutar dana masyarakat di bisnis daging itu sebesar Rp 6 triliun.
Selain perizinan yang longgar, analis senior Harvest International Futures, Ibrahim, mengatakan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat soal investasi juga menyuburkan praktik investasi semacam itu.
Banyak masyarakat yang tergiur oleh keuntungan yang besar, singkat, dan janji memberikan pemasukan tetap.
Sebagian besar modus penipuan berkedok investasi ini, kata Ibrahim, biasanya menggunakan komoditas yang ketika itu sedang menjadi favorit. Jika masyarakat cermat, maka komoditas yang bernilai tinggi sekalipun tidak akan selamanya berada di puncak.
Alfons Samosir, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti), mengatakan, model investasi seperti GTIS dan Raihan Jewellery murni penipuan dan penggelapan. Cuma, Bappebti tak bisa berbuat banyak. “Kalau sudah penipuan itu masuk ranah kepolisian,” ujarnya


Tips Investasi Emas Dengan Baik

Tips Investasi Emas Dengan Baik


Emas sebagai salah satu alat investasi ternyata mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan menabung uang di bank. Bahkan dibandingkan investasi asuransi sekalipun, emas dinilai mempunyai kelebihan. Bagaimana caranya?
“Emas manfaat jauh lebih besar daripada keuntungannya dan di semua negara emas itu sangat penting,” tutur Praktisi Emas Rully Kustandar yang juga menjadi pendiri kebunemas.com kepada ratusan peserta seminar ‘Pesta Wirausaha’ yang diselenggarakan oleh Komunitas Tangan Di Atas di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).
Ditambahkan Rully, manfaat yang terkandung dalam emas adalah nilai yang bisa meningkat dan menjadi keuntungan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Ia memberikan contoh, manfaat yang didapat dari investasi emas.
“Contoh tahun 1990 saya investasi asuransi Rp 175 juta untuk biaya pendidikan anak saya. Tetapi manfaat asuransi tidak saya terima karena untuk masuk fakultas kedokteran saja sudah Rp 250 juta. Selain itu pada tahun 1990 tersebut, saya punya Rp 25 juta dan saya sangat menyesal karena tidak dibelikan emas. Padahal harga emas pada tahun 1990 hanya Rp 23 ribu/gram, dan kalau dihitung saya bisa beli emas sebanyak 1 kg. Jika hari ini saya jual emas 1 kg maka saya bisa punya uang Rp 550 juta,” paparnya.
Dengan begitu, emas dikatakan sebagai investasi jangka panjang. Sedangkan kerudian jika berinvestasi uang adalah nilainya yang terus menurun. Ada beberapa trik yang ia berikan untuk berinvestasi emas saat ini.
“Belilah investasi asuransi khusus untuk kecelakaan dan kesehatan tetapi untuk pendidikan belilah emas. Emas jadi alat ukur biaya di masa depan. Jadi manfaat beli emas bukan 1 tahun tetapi 10-25 tahun mendatang,”
Tips investasi emas yaitu :
Beli emas dengan pecahan kecil-kecil jangan beli batangan yang besar karena sulit diuangkan jika ada keperluan mendesak
Belilah emas dengan sistem gradual buying yaitu setiap saat mempunyai uang maka belilah emas untuk alat investasi jangka panjang,
Jangan cepat-cepat menjual emas karena manfaat dan keuntungan emas yang didapat baru akan terasa 10-25 tahun mendatang
Selamat mencoba…


Wow, Perbankan Indonesia Meraup Untung Mencapai Rp 16,085 Triliun Dalam 2 Bulan


Wow,  Perbankan Indonesia Meraup Untung Mencapai Rp 16,085 Triliun Dalam 2 Bulan

Perbankan nasional meraup banyak untung dalam 2 bulan di 2013. Laba bersih bank umum di dua bulan pertama 2013 mencapai Rp 16,085 triliun atau tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama di 2012 Rp 15,513 triliun.
Dikutip detikFinance, Sabtu (20/4/2013) dari Statistik Perbankan Indonesia seperti tertuang di situs BI, perolehan laba tersebut ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 36,5 triliun pada periode Januari-Februari 2013, atau jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2012 Rp 29,291 triliun.
Namun beban operasional perbankan di Indonesia masih cukup tinggi. Beban bunga pada dua bulan pertama di 2013 mencapai 32,189 triliun, sementara beban operasional non bunga mencapai Rp 46,103 triliun.
Sementara, total kredit bank umum pada Januari-Februari 2013 mencapai Rp 2.736,684 triliun atau meningkat dibandingkan pada penyaluran kredit periode yang sama di 2012 Rp 2.217,962 triliun. Terdiri dari kredit rupiah dan valas yang masing-masing sebesar Rp 2,296,744 triliun dan Rp 421,974 triliun.
Dana masyarakat atau DPK perbankan pada periode tersebut tercatat Rp 3.207,342 triliun, naik dari periode yang sama di 2012 Rp 2.763,915 triliun.
Jumlah aset bank umum di Indonesia hingga Februari 2013 mencapai 4.237,117 triliun, naik dari periode yang sama di 2012 Rp 3.628,111 triliun.
Berikut rasio kinerja bank umum di 2012:
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 19,29%
Return on Asset (RoA) 2,92%
Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 77,38%
Margin Bunga Bersih (NIM) 5,43%
Loan to Deposit Ratio (LDR) 84,35%

BNI Siapkan Lokasi Industri Seluas 1000 Hektar Untuk Para Pebisnis Jepang


BNI Siapkan Lokasi Industri Seluas 1000 Hektar Untuk Para Pebisnis Jepang

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan sebuah kawasan industri khusus atau Industrial Estate sengan luas hingga 1.000 hektar di Karawang, Jawa Barat. Kawasan industri ini disiapkan untuk para pebisnis Jepang yang ingin merelokasi usahanya ke Indonesia.
Demikian keterangan tertulis perseroan, yang diterima detikFinance, Minggu (24/2/2013)
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Osaka, Jepang, pertengahan pekan lalu berada di Osaka, Jepang saat mengundang para pemimpin bank-bank regional Jepang (JRB) dan nasabah pilihan bank-bank yang bekerjasama dengan BNI di Jepang dalam rangkaian acara Pembukaan Secara Resmi kantor Cabang BNI di Osaka.
Dalam kunjungannya ke Osaka ini, Gatot juga menyempatkan diri bertemu dengan Wakil Ketua Federasi Ekonomi Kansai Masayuki Matsushita di Osaka, Jumat (22/2/2013).
Industrial Estate yang disiapkan BNI ini memiliki berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh investor asal Jepang. Kawasan ini akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai akses ke pelabuhan laut, akses jalan menuju lokasi, dan ketersediaan tenaga kerja.
BNI juga berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk menyediakan pusat layanan terpadu untuk menampung proposal investasi dari pengusaha-pengusaha Jepang ini.
Menurut Gatot, potensi investasi dan penciptaan kerja dari investor Jepang ini cukup menjanjikan karena setidaknya ada 1.000 nasabah JRB yang sangat berminat merelokasi bisnis mereka ke Indonesia. Atas dasar itu, BNI telah menyiapkan sebuah unit khusus, yaitu disebut Japan Desk, yang dapat melayani niat relokasi bisnis mereka sekaligus membantu pengurusan perizinan investasinya di Indonesia.
“Model pengembangan bisnis yang diterapkan Japan Desk ini akan kami gunakan juga untuk wilayah lain, termasuk di Timur Tengah,” kata Gatot.
Dengan adanya Japan Desk ini, BNI melaju cepat dalam meningkatkan hubungan bisnisnya di Jepang, sehingga hingga saat ini sudah ada 46 JRB yang telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan BNI, disamping kerja sama dengan JBIC (Japan Bank for International Corporation). BNI menilai keinginan 1.000 pengusaha Jepang untuk merelokasi bisnisnya ke Indonesia perlu dijembatani agar benar-benar tereralisasi.
Gatot menuturkan pihaknya berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB tersebut merelokasi usahanya ke Indonesia, baik pemberian kredit rupiah; mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia; kondisi iklim investasi di Indonesia; hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia. BNI menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia.
“Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, dan sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini,” tutur Gatot.
Menurut Gatot, potensi pembiayaan kepada pengusaha Jepang cukup besar, sehingga perseroan akan menggarap secara serius bisnis ini. Dalam hal ini, BNI akan membidik pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Jepang yang menjadi supplier perusahaan-perusahaan besar.